Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Buletin Sumber Daya Geologi

Sistem Panas Bumi Daerah Candi Umbul-Telomoyo Berdasarkan Kajian Geologi Dan Geokimia Hermawan, Dudi; Widodo, Sri; Mulyadi, Eddy
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 1 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3624.848 KB)

Abstract

Sistem panas bumi daerah Candi Umbul-Telomoyo, Jawa Tengah merupakan salah satu lapangan panas bumi di Indonesia yang terbentuk pada lingkungan magma basaltik. Fluida panas satu fasa bertemperatur tinggi terbentuk pada zona resevoir yang memiliki permeabilitas tinggi sebagai fasa cair. Fluida ini dapat tersimpan dengan baik di reservoir dikarenakan ditutupi lapisan penudung berupa batuan ubahan yang bersifat kedap air. Zona upflow dari sistem panas bumi Telomoyo terbentuk di dalam kaldera komplek Telomoyo, sedangkan zona outflow terbentuk di daerah sekitar manifestasi Candi Dukuh, Candi Umbul dan Pakis Dadu. Karakteristik sistem panas bumi daerah Candi Umbul-Telomoyo menunjukkan bahwa daerah ini potensial untuk dikembangkan.
POTENSI PANAS BUMI WILAYAH KABUPATEN BURU – MALUKU Widodo, Sri; Kasbani, Kasbani; Sulaeman, Bambang; Sumardi, Edy; Iim, Dede
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2, No 1 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.004 KB)

Abstract

Pemunculan manifestasi panas bumi ditemukan di beberapa tempat pada tiga wilayah yaitu kecamatan Kecamatan Waeapo, Bata Bual, dan Kepala Madan. Jenis manifestasi berupa mata air panas bertemperatur 67.4 – 105.5 °C dan batuan ubahan. Di wilayah kecamatan Waeapo dan Kepala Madan juga  ditemukan adanya manifestasi tanah panas bertemperatur 80 °C dan fumarol bertemperatur 42 °C. Air panas daerah ini sebagian bersifat khlorida-bikarbonat, bikarbonat dan sulfat (asam). Terbentuknya fumarol dan air panas bertipe sulfat di wilayah ini diakibatkan oleh adanya penguapan dari air panas di bawah permukaan (dalam) yang bertemperatur tinggi dan kemudian  terkondensasi sehingga membentuk uap panas yang terjebak di dekat permukaan (dangkal). Perkiraan temperatur fluida reservoir di kecamatan Waeapo (Waesalit) berdasarkan berkisar antara 206 - 237 °C yang termasuk ke dalam reservoir entalpi tinggi. Untuk wilayah kecamatan Bata Bual (Waelawa) temperatur reservoir berkisar antara 145 - 165 °C, dan di kecamatan Kepala Madan (Waesekat) berkisar antara 149-164o C, keduanya termasuk ke dalam reservoir berentalpi sedang. Potensi panas bumi pada tingkat spekulatif di tiga daerah yaitu prospek di wilayah Waeapo sebesar 75 MWe, wilayah Batabual sebesar 50 MWe, dan wilayah Kepala Madan sebesar 50 MWe. Berdasarkan potensi diatas maka sumber daya panas bumi di kabupaten Buru ini dianggap berprospek baik untuk dikembangkan lebih lanjut
CIRI KHAS STRUKTUR TAHANAN JENIS DI DAERAH PANAS BUMI TEMPERATUR TINGGI: STUDI KASUS DAERAH PANAS BUMI JABOI-PULAU WEH Suhanto, Edi; Widodo, Sri; Kasbani, Kasbani
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2, No 1 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.39 KB)

Abstract

Anomali  tahanan  jenis  rendah  yang  teramati  pada  sistem    panas    bumi  di  lingkungan   vulkanik    sangat  penting   untuk menentukan   target-target  eksplorasi.    Anomali-anomali       tahanan jenis  secara umum memperlihatkan   anomali    rendah  di suatu zona di atas resevoir  panas bumi.  Suatu model   khas tentang  struktur  tahanan jenis  dari daerah  panas  bumi   di lingkungan   vulkanik  telah dikaji  oleh  beberapa  ahli geofisika  untuk mengerti  faktor-faktor  yang   mernpengaruhi   tahanan  jenis   di daerah  panas bumi, dimana memperlihatkan     bahwa  produk-produk lempung    konduktif   dari   hasil    alterasi  hidrotermal   adalah  yang   paling   umum  sebagai penyebab   keberadaan     tahanan jenis rendah di atas reservoir.Penyelidikan     tahanan jenis   listrik   de Schlumberger    telah dilakukan  di daerah  panas bumi Jaboi,   Pulau Weh,  Nangroe Aceh Darussalam    pada tahun  2005.   Hasilnya    memperlihatkan    suatu  delineasi   zona  tahanan  jenis  rendah    yang   berkaitan   dengan  zona prospek panas   bumi Jaboi.  Pola   sebaran   lateral   tahanan jenis   memperlihatkan       zona-zona  outflow    ke arah  mata  air panas  Jaboi  dan Keuneukai.   Struktur  tahanan jenis   memperlihatkan    suatu  lapisan  konduktif  kaya  mineral  lempung   berbentuk  cendawan   dimana puncaknya rnendekat ke permukaan  di bawah daerah fumarola Jaboi  dan  ke sisi-sisinya  sernakin mendalam,  dengan ketebalan  yang bervariasi   antara  200 m di daerah   furnarola  sampai  1100 m jauh  di luar  fumarola,   Hasil  perbandingan   memperlihatkan    bahwa delineasi zona rendah  dan kecenderungan   bentuk  anomali  tahanan  jenis  daerah  Jaboi  ini rnempunyai   kemiripan   dengan  tipikal struktur tahanan jenis di daerah vulkanik   bertempatur  tinggi.
PENGARUH SESAR NORMAL CEUNOHOT TERHADAP LANDAIAN TEMPERATUR SUMUR JBO-1 DAN JBO-2 DI LAPANGAN PANAS BUMI JABOI, SABANG, NANGGROE ACEH DARUSSALAM Soetoyo, Soetoyo; Widodo, Sri
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 5, No 3 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesar Ceunohot yang teridentifikasi dari survei geologi dan geofiska, memotong/melintang daerah prospek panas bumi Jaboi di antara Gunung Lemo Matee dan Gunung Semeureuguh dengan arah baratdaya – timurlaut. Sesar ini diduga menjadi media naiknya fluida panas bumi dari reservoir menuju permukaan. Hal ini didukung dengan data pengeboran sumur landaian suhu JBO-1 dan JBO-2.Dalam sumur JBO-1 didapati hilang sirkulasi sebesar 55,5 lpm di kedalaman 90,64 sampai 90,84 m dan sebesar 10 lpm pada kedalaman 172 sampai 238 m, dengan landaian suhu sekitar 21 °C. Dalam sumur JBO-2 didapati hilang sirkulasi dengan kisaran 30 sampai 350 lpm di zona kedalaman 21 sampai 43,15 m dan sebesar 30 lpm pada kedalaman 141 sampai 142 m, dengan landaian suhu sekitar 17 °C.Tingginya temperatur gradient di sumur JBO-1 disesbbkan karena letaknya berada lebih dekat dengan zona rekahan sesar Ceunohot.